REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang menghambat potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi bangsa Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi balita stunting pada tahun 2018 mencapai 30,8 persen di mana artinya satu dari tiga balita mengalami stunting.
Terdapat anjuran jumlah porsi konsumsi pangan sehari sesuai kaidah Isi Piringku. Ia memaparkan, anak-anak harus dikenalkan dengan makanan keluarga agar tidak suka memilih-milih makanan atau istilahnya 'picky eater'."Edukasi mengenai berbagai macam protein dan karbohidrat penting bagi anak," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, orang tua harus cekatan dalam mengidentifikasi gejala stunting sejak awal kehamilan. Ia menambahkan pengecekan awal kehamilan menjadi tugas serius orang tua dan rumah sakit. Karena jika anak sudah telanjur mengalami stunting dan lama diabaikan maka dampaknya akan sulit untuk diatasi.
Kepala Pabrik Danone SN Jogja, Arif Sosiawan mengatakan, pihaknya menyediakan sarana dan prasarana Research and Inovation . Tujuannya untuk meningkatkan literasi demi mengembangkan produk sesuai kebutuhan yang didukung oleh fakta di lapangan. Komitmen Danone Indonesia adalah menjaga kestabilan ekonomi dan lingkungan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Danone Indonesia Beberkan 3 Pendekatan untuk Cegah StuntingSustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo memaparkan tiga pendekatan dari pihaknya untuk mencegah fenomena stunting.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: GOAL_ID - 🏆 32. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: GOAL_ID - 🏆 32. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »