REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, rencana pelemparan bom rakitan yang dilakukan dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor Abdul Basith alias AB dalam aksi Mujahid 212 di Jakarta, Ahad diatur setelah aksi pelemparan bom molotov dalam aksi unjuk rasa 24 September. Sebab, kata Argo, rencana itu dilakukan karena pelaksanaan sebelumnya dinilai tidak maksimal untuk membuat keos.
Setelah itu, pada 25 September, tersangka LOS menghubungi dua orang yang ahli dalam membuat bom, yakni LON dan LOA. Dua orang ahli pembuat bom itu diketahui berdomisili di Papua. Selain keduanya, didatangkan pula seorang ahli pembuat bom asal Bogor, yakni JH. Namun, usai melakukan pertemuan tersebut, polisi langsung menangkap mereka."Kita lakukan penangkapan pada saat selesai permufakatan jahatnya. Dan seterusnya kita lakukan penangkapan total 14 tersangka," ujar Argo.
Pengkhianat bangsa wajib dimatikan ala korea utara, begitu ketahuan langsung dimatikan.
Abdul basith klo diterjemahkan 'keanggotaan gratis' .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »