Pohon di Depok Dipasangi Barcode Habiskan Rp 49 Juta, Warga: Nggak Efektif!

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 24 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Pemkot Depok memasang barcode pada 1.500 pohon di Jalan Margonda dan Jalan Ir H Juanda dengan total anggaran Rp 49 juta. Warga menilai tidak efektif.

pada 1.500 pohon di Jalan Margonda dan Jalan Ir H Juanda, Depok, dengan total anggaran Rp 49 juta. Warga menilai program tersebut tidak efektif.. Di Jalan Raya Margonda, pohon yang dikalungitersebut terletak di tengah pembatas jalan, sedangkan di Jalan Ir H Juanda terletak pada pinggir jalan dan tengah pembatas jalan.tersebut. Marlia menilai lokasi penempatan pohon"Baru lihat, nggak efektif.

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok Indra Kusuma menyampaikan tujuan utama pemasangantersebut adalah pendataan pada pohon agar tidak sembarangan ditebang oleh warga. Indra juga mengatakan pemasanganpada pohon untuk mengedukasi warga Depok dalam mengenali jenis pohon dan manfaatnya. Indra menambahkan, pemasangan"Fungsi lain bisa sebagai edukasi warga Depok untuk lebih mengenal jenis pohon dan manfaatnya sebagai penghasil oksigen.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Misal 49 jt dikurangi 1500 x 10000 buat barcode, simple app 5 jt, server yang 1 jtaan pertahun, sisanya masih banyak😅

Depok memang kota tidak habis pikir

Biaya produksi cetak barcode segitu ga sampai 2jt. Biaya input kedatabase jg sdh include gaji. Masangnya jg include gaji pegawai. Oh iya,yg mahal biaya tikus pohon.

Kalau kita lihat di Malaysia sudah ada sejak dulu, setiap pohon di tempat2 umum itu milik negara dan dipasang Barcode, untuk menebang pohon gak bisa sembarangan. Bahkan nebang pohon di pekarangan sendiri saja gak bisa semaunya harus izin

Anggaran akhir tahun...

Pemborosan!!! Atau ini adalah cara lain buat..... hmmm... you knowlahh what I mean..

Kegoblogan unfaedah

Asli Kocak!

Depok ga jelas!!!

Itu warga yg bipang efektif, gimana cara pandangnya melihat kebijakan lain yang ada seperti apa. Di jabar misalnya Atau Kebijakan pusat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Anggaran Rp 49 Juta Digelontorkan Pemkot Depok Demi Pemasangan 1.500 Barcode PohonDLHK sebut pemasangan 1.500 barcode pada pohon di Jalan Juanda dan Jalan Margonda Raya menghabisakan dana sekitar Rp 49 juta.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Program 1.500 Barcode Pohon Kota Depok Dikeluhkan Warga, Begini Kata MerekaBarcode yang dipasang di 1.500 pohon dianggap kurang efektif oleh masyarat, terlebih yang ada di Jalan Margonda Raya lantaran posisinya berada di tengah jalan.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Penampakan Jalan Margonda Depok yang Berubah Jadi 'Neraka' - Foto 1Revitalisasi trotoar ini sempat dikeluhkan karena menambah buruk kemacetan. - Foto 1 Nuhun moal dua kali ngaliwat kadiyeu
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »

Perayaan Tahun Baru, Pemkot Yogyakarta Ingatkan Warga Jaga Prokes |Republika OnlinePenambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus terjadi jelang libur Nataru.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Pemkot Medan Gelontorkan Rp 179,8 Miliar untuk Jaminan Kesehatan Warga Kurang MampuPemkot Medan Gelontorkan Rp 179,8 Miliar untuk Jaminan Kesehatan Warga Kurang Mampu AnggaranBPJSKesehatan
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

DBD Mengancam di Musim Hujan, Pemkot Jakarta Timur Ajak Warga WaspadaPenyebaran DBD kerap meningkat saat musim hujan karena nyamuk aedes aegypti berbiak cepat. Pemkot Jaktim ambil langkah pencegahan di tujuh kecamatan rawan. TempoMetro
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »