semua pihak dituntut untuk beroperasi sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai darihingga standar kebersihan, harus dilakukan agar operasional bisa tetap berjalan dan aman dari corona.
"Kalau dari kita sendiri punya SOP yang harus ditaati. Tersiar kabar physical distancing 50% dari kapasitas, bukan kapasitas tapi jarak bangku. Saya tegasin ini jarak bangku, saya lihat PSBB, jarak bangku 1 meter," ujar Yosu.Di luar penerapan jarak bangku di dalam bus wisata, pihak Yosu juga rutin melakukan pembersihan armadanya baik sebelum, saat dan setelah perjalanan. Semua dilakukan untuk memberi rasa aman bagi para penumpang.
"Jadi sebelum berangkat kita couching yang keluar uap, tapi kita gak campur di AC. Berangkat kita kasih hand sanitizer gratis di bus, saya ada stok masker jika yang kepepet gak bawa masker," tambah Yosu. "Saya saat ini meniadakan fasilitas selimut dan bantal. Tadinya saya mau pakai gorden juga cuma panas saya masih mikir-mikir. Duduknya physical distancing, saya kasih termometer. Pengemudi di sana tetap 14 hari harus ikut rapid test, pakai sarung tangan," ujar Yosu.Berkaca dari PSBB dan pengalaman yang sudah-sudah, Yosu dan pihaknya memang benar-benar siap menjalankan protokol baru kesehatan. Namun, saat ini pihaknya masih tetap menanti protokol resmi dari Kemenhub.
detikTravel Bus akap apa kabar?
detikTravel Wow Jetbus
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »