Cukup banyak varian makanan olahan dari ubi, sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Namun, tidak ada satupun yang memanfaatkan batang ubi. Oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, batang ubi dikreasi menjadi plester penyembuh luka pada kulit.
Bukan tanpa alasan, Risma dkk memanfaatkan batang ubi sebagai bahan utama pembuatan plester tersebut. Data Badan Pusat Statistik pada 2018, total produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 19.341.233 ton. Namun tidak diimbangi dengan pemanfaatan batangnya. Tim PKM RE UNS berharap, keberadaan plester Prikaiya ini bisa menjadi alternatif pengobatan. Sebagai pengganti plester konvensional yang saat ini betebaran di pasaran. Apalagi khasiat plester ini cukup mumpuni.yang ada dalam plester tersebut, lebih cepat dan efektif menyembuhkan luka pada kulit. Termasuk“Semoga plester ini mampu meningkatkan nilai ekonomis dari limbah batang ubi kayu. Termasuk biji pepaya muda, yang ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia,” ungkap Risma.
Bukan tanpa alasan, Risma dkk memanfaatkan batang ubi sebagai bahan utama pembuatan plester tersebut. Data Badan Pusat Statistik pada 2018, total produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 19.341.233 ton. Namun tidak diimbangi dengan pemanfaatan batangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Pesisir Pulau Batam Tercemar Limbah Minyak HitamPesisir Pulau Batam tercemar limbah minyak hitam. Masyarakat nelayan mengeluhkan kerusakan lingkungan. Nusantara AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Pencemaran Limbah Minyak Hitam Terus Berulang di Batam, Bukti Licinnya Pelaku Kejahatan LingkunganHampir setiap akhir tahun limbah minyak hitam selalu mengotori pesisir Kota Batam di Kepulauan Riau. Ironisnya, aparat tak pernah berhasil mengungkap dalang di balik kejahatan lingkungan tersebut. Nusantara AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »