Plester Luka dari Limbah Batang Ubi Kayu: Ampuh Bunuh Bakteri, Luka Cepat Kering

  • 📰 jawapos
  • ⏱ Reading Time:
  • 51 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

RADARSOLO.ID - Cukup banyak varian makanan olahan dari ubi, sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Namun, tidak ada satupun yang memanfaatkan batang ubi. Oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, batang ubi dikreasi menjadi plester penyembuh luka pada kulit.

Cukup banyak varian makanan olahan dari ubi, sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Namun, tidak ada satupun yang memanfaatkan batang ubi. Oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, batang ubi dikreasi menjadi plester penyembuh luka pada kulit.

Bukan tanpa alasan, Risma dkk memanfaatkan batang ubi sebagai bahan utama pembuatan plester tersebut. Data Badan Pusat Statistik pada 2018, total produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 19.341.233 ton. Namun tidak diimbangi dengan pemanfaatan batangnya. Tim PKM RE UNS berharap, keberadaan plester Prikaiya ini bisa menjadi alternatif pengobatan. Sebagai pengganti plester konvensional yang saat ini betebaran di pasaran. Apalagi khasiat plester ini cukup mumpuni.yang ada dalam plester tersebut, lebih cepat dan efektif menyembuhkan luka pada kulit. Termasuk“Semoga plester ini mampu meningkatkan nilai ekonomis dari limbah batang ubi kayu. Termasuk biji pepaya muda, yang ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia,” ungkap Risma.

Bukan tanpa alasan, Risma dkk memanfaatkan batang ubi sebagai bahan utama pembuatan plester tersebut. Data Badan Pusat Statistik pada 2018, total produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 19.341.233 ton. Namun tidak diimbangi dengan pemanfaatan batangnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 35. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tabrakan Kapal MV Serasi 1 dan MV Batanghari Mas, 7 ABK Alami Luka-luka - tvOneTabrakan antara kapal MV Serasi 1 dengan MV Batanghari Mas terjadi di perairan Selat Bangka yang menyebabkan 7 ABK mengalami luka-luka. - tvOne
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »

Bus Shantika Terguling di Tol Cipali, 12 Penumpang Luka-Luka | merdeka.comBus Shantika terguling di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kamis (1/12) malam. Sekurangnya 12 penumpang terluka akibat kecelakaan ini.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »

Pesisir Pulau Batam Tercemar Limbah Minyak HitamPesisir Pulau Batam tercemar limbah minyak hitam. Masyarakat nelayan mengeluhkan kerusakan lingkungan. Nusantara AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Manfaatkan Limbah FABA, PLN Menghubungkan 10 km Jalan di SulawesiPemanfaatan FABA ini merupakan inovasi yang dilakukan oleh PLN. Jalan dengan material FABA ini teruji, tak kalah dengan material pada umumnya.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Karya Limbah Pantai jadi “Trending Topik” Ramaikan Pameran Tambo Art CenterPameran seni rupa yang dihelat Tambo Art Center (TAC) pada 29 November 2022 di Gedung Olah Raga Bulutangkis Bancah Laweh, Padangpanjang, diikuti 40 pengkarya perseorangan maupun komunitas atau kelompok kesenirupaan di Sumatera Barat. KotaDuniaUntukSemua IKNSejahterakanIndonesia IKNPemerataanEkonomi IKNtingkatkanKesejahteraan DukungIKNNusantara IndonesiaMaju IbukotaBaruMendunia
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Pencemaran Limbah Minyak Hitam Terus Berulang di Batam, Bukti Licinnya Pelaku Kejahatan LingkunganHampir setiap akhir tahun limbah minyak hitam selalu mengotori pesisir Kota Batam di Kepulauan Riau. Ironisnya, aparat tak pernah berhasil mengungkap dalang di balik kejahatan lingkungan tersebut. Nusantara AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »