DAMPAK buruk perkawinan usia anak tidak hanya memengaruhi individu dan keluarga dari korban perkawinan usia anak, seperti putus sekolah, komplikasi kehamilan dan persalinan, stunting, kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, eksploitasi, hingga kematian. Akan tetapi, turut memengaruhi lingkungannya dari skala terkecil hingga nasional.
Melihat dari buruknya dampak perkawinan usia anak dan dukungan yang ditunjukkan oleh pemerintah serta organisasi masyarakat di daerah Rembang, maka pada 2016 Project Yes I Do dipersiapkan oleh aliansi Yes I Do untuk diimplementasikan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah..
Sejak 2016 hingga tahun lalu, Plan International Indonesia, yang tergabung dalam aliansi ini, ikut terlibat dalam kegiatan ini guna melindungi remaja di Rembang dari dampak buruk perkawinan anak. Kegiatan mereka antara lain memfasilitasi mereka untuk berdaya dan mencegah praktik perkawinan usia anak di wilayah tersebut, terutama difokuskan di Desa Menoro dan Desa Mojosari di Kecamatan Sedan dan Desa Woro dan Desa Ngasinan di Kecamatan Kragan.
Di situ lembaga ini antara lain memobilisasi masyarakat untuk mengubah sikap dan mengambil tindakan, termasuk kebijakan pada tingkat desa, untuk mencegah praktik perkawinan usia anak dan kehamilan remaja. Selain itu, memfasilitasi masyarakat di desa dampingan untuk membentuk Kelompok Perlindungan Anak Desa . Mereka juga memfasilitasi KPAD untuk berkoordinasi dengan Forum Anak Desa dan elemen masyarakat lainnya.
"Anak-anak desa masih ada yang rentan menikah usia anak karena diam di rumah dan tidak sekolah, karena biaya dan lain sebagainya. Melalui kegiatan ini anak-anak di desa mendapatkan pelatihan-pelatihan berwirausaha atau bisnis. Kita disibukkan untuk belajar hal yang bermanfaat, seperti wirausaha dan lain-lain," ujar Salsalatul Khasanah, 17, anggota Forum Anak Desa yang ikut kegiatan ini, seperti tertera dalam rilis Plan Internasional, yang diterima,Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »