Kegiatan beragama, beribadah dari pemeluk agama lain direcoki. Keberagaman dianggap sebagai ancaman,” kata Lestari Moerdijat dalam siaran pers, Senin .
Lestari mengingatkan perayaan Natal 2019 sangat penting untuk menjadi momen refleksi diri. Tidak perlu merujuk siapa menunjuk siapa tetapi urgen untuk merajut kembali semua yang terkoyak oleh politik identitas. Kembali kepada tatanan kebersamaan yang plural.Menurut perempuan yang akrab disapa Mbak Rerie itu, Natal 2019 saatnya merangkul saudara-saudara sesama anak bangsa yang merayakan agar dapat menjalankan ibadah dengan damai.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama menjaga perdamaian, kenyamanan, dan harmoni,” kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem. Rerie percaya bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah semangat yang mampu menyatukan perbedaan. Sebab, bangsa Idonesia sangat kaya dengan keberagaman seperti suku, bahasa dan agama.“Sebagai bagian dari kekayaan itu, kita berkewajiban untuk menjaga kekayaan itu,” tegasnya.
Dia melanjutkan penodaan terhadap aset bangsa adalah tangisan kesedihan bagi semua. Rerie tidak ingin Ibu Pertiwi menangis dan bersusah hati berkepanjangan. “Budaya lokal adalah bagian dari kekayaan yang kita miliki, namun dalam konteks kebangsaan budaya lokal tidak boleh menihilkan kekayaan dan kebersamaan di antara kita,” imbuhnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »