- 9 April 2024, 18:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 46 guru besar dan dosen yang bergabung dengan Asosiasi Pengajar Hukum Adat Indonesia menyatakan diri sebagai sahabat pengadilan untuk Aliansi Masyarakat Adat Nusantara selaku penggugat dalam perkara di PTUN Jakarta. Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008 Jimly Asshiddiqie mengatakan dalam sejarah belum pernah ada orang yang sebegitu marah tentang etika, politik dinasti serta nepotisme seperti yang pernah terjadi di tahun 1998.
Jimly menyebut politik 5 tahunan yang berlangsung di TPS telah selesai dan akan berujung pada putusan Mahkamah Konstitusi. Di sisi lain, ada pula day to day politics yang juga ditentukan oleh kelas menengah dan elit termasuk para guru besar. Maka jika respon guru besar ini tidak ditanggapi dengan serius, maka bisa menyulitkan pemerintahan 5 tahun ke depan. Sebab, masalah dalam bernegara tidak hanya legalitas namun juga legitimasi.
Ada catatan penyelenggaraan Pemilu yang tidak boleh terulang di periode selanjutnya. Menurut Jimly, ini adalah momentum untuk memperbaiki agenda pelembagaan ke depan agar lebih modern dan jangan feodal lagi. Menurut Jimly, persoalannya bukan soal diskualifikasi. Ia menggambarkan tidak bisa seperti pertandingan bola sudah selesai lalu ada yang berteriak curang dan meminta dibatalkan.
Jimly Asshiddiqie Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi Gibran Rakabuming
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »