REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Progress penutupan sumur YYA-1 yang dikelola Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di laut Karawang memasuki tahap akhir. Sabtu lalu, incident management team PHE telah berhasil melakukan penetrasi intersep dari sumur baru ke sumur YYA-1 pada Sabtu pukul 10.30 WIB di kedalaman 8.964 kaki. PHE menyampaikan estimasi penutupan sumur secara permanen dapat terjadi pada 1 Oktober 2019.
Meski begitu, lanjut Taufik, seluruh peralatan penanganan tumpahan minyak masih bersiaga seperti oil boom sepanjang 8.650 meter. Taufik menyebutkan jumlah volume minyak yang berhasil ditangkap selama 69 hari kejadian mencapai 42.034 barel fluida di laut dan sebanyak 5.747.572 karung di daratan. Angka tersebut, kata Taufik, belum menjadi angka riil jumlah volume minyak lantaran masih bercampur dengan air hingga pasir.
Taufik juga belum mengetahui langkah selanjutnya dari minyak yang berhasil ditangkap. Pertamina, kata Taufik, menunggu keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait hal ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Berita Duka: Hasbullloh Meninggal Dunia, Kami Ikut BerbelasungkawaBerita duka, Hasbulloh, pria warga Tulang Bawang, Lampung, meninggal dunia diduga akibat diterkam buaya. BeritaDuka
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »