REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Kementerian Pertanian terus mendorong pengembangan bawang merah di berbagai wilayah untuk menjaga pasokan berlangsung aman sepanjang tahun. Bulan Juli ini panen bawang merah diperkirakan banyak dilakukan di sentra-sentra utama sepanjang Pantai Utara Jawa. Selain kawasan tersebut, panen raya juga terjadi di daerah-daerah pendukung salah satunya Kabupaten Bantul DIY.
"Tidak heran umbi bawang yang dihasilkan ukurannya lebih besar, warna merah mengkilat, lebih keras, dan hasilnya lebih banyak. Jika biasanya per hektare menghasilkan 8-10 ton bawang dengan pupuk kimia, maka dengan pupuk organik bisa menghasilkan sekitar 12-13 ton per hektar," ujar Juwari. Juwari menambahkan kendala utama yang dihadapi petani setempat adalah keterbatasan ketersediaan pupuk kandang yang tidak sebanding dengan luasan lahan bawang merah. Ia mengatakan kebutuhan pupuk kandang tiap 1.000 meter persegi mencapai dua hingga tiga ton.Untuk memenuhi kebutuhan pupuk kandang, petani harus mendatangkan dari luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofah Nur Indriyani mengajak petani dan petugas untuk terus mengembangkan model budidaya bawang merah organik."Petugas kami selama ini intensif mengawal petani, bahkan membantu melakukan penyemprotan pestisida hayati rutin setiap minggu," kata Arofah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »