Petani Kopi Butuh Modal untuk Tingkatkan Nilai Jual

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 44 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Masih banyak petani yang belum mengerti cara mengolah kopi yang baik dan benar.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Asosiasi Petani Kopi Indonesia Kabupaten Garut menilai perkembangan industri kopi di Kabupaten Garut melesat sejak dua tahun terkahir. Permintaan kopi dari berbagai wilayah terus meningkat. Sementara di Garut sendiri, kafe dan kedai kopi terus bermunculan.

Kendati demikian, belum semua petani mampu melakukan ekspor. Pasalnya, ekspor hanya dilakukan untuk kopi dalam bentuk biji atau green bean. Sementara, umumnya para petani hanya dapat mengolah kopi sampai menjadi ceri. Selain itu, Sofyan menambahkan, masih banyak petani yang belum mengerti cara mengolah kopi yang baik dan benar. Padahal, untuk menghasilkan kopi dengan kualitas tinggi, terdapat standar mulai dari cara tanam, petik, hingga pengolahannya. Sementara, lanjut dia, pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah masih terbatas anggaran.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, penyelenggaraan Festival Kopi Garut merupakan upaya Pemkab Garut untuk mengenalkan kopi ke masyarakat. Dalam festival itu, lanjut dia, pihaknya juga mengundang buyer dari Jakarta. Dengan begitu, ia berharap, akan terjadi interaksi bisnis antara petani dan pembeli.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Petani Kopi Pagaralam Tewas, Diduga Diserang HarimauSeorang petani kopi di Pagaralam, Sumsel, tewas diduga akibat serangan harimau. temponewsroom Hati hati, kalo harimau sudah tau rasa bau manusia, ia tak akan berhenti. Kecuali terjangkau makanannya, di habitat asli nya. tempodotco Videonya udah kehapus lagi huhuh mual aku liatnya tinggal betis dak tulang
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »

Demi populerkan kopi lokal, Solok Selatan beri 1.000 gelas kopi gratisPengelola Kopi Janggut, salah satu olahan kopi tertua di Solok Selatan, Sumatera Barat, mendorong masyarakat setempat mendukung perkembangan kopi lokal dengan ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Manis Bisnis Kopi untuk Milenial di Kala Ekonomi LesuEkonom menilai bisnis 'kopi kekinian' bisa menjadi peluang usaha di tengah perlambatan ekonomi. Yes betul.. Kopi Robusta cukup diminati.. Kuy Order kopi saya hehe
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

IPB Luncurkan DigiTani untuk Pusat Penyuluhan PetaniDigiTani dapat di download di Playstore.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Cara Menyiapkan Kopi Hitam Ala TurkiMasyarakat Turki menggunakan cezve untuk menyiapkan kopi hitam tradisionalnya.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Maskapai Selandia Baru Sajikan Gelas Kopi yang Bisa DimakanMaskapai nasional Selandia Baru Air New Zealand menyajikan gelas kopi berbahan nabati yang bisa dimakan agar lebih ramah lingkungan. Ribet ga sih.. kan mesti minum dulu baru makan gelasnya.. terus seret lagi tenggorokan beli minum lagi.. makan lagi gelasnya.. seret lagi ...
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »