Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia , Koesmedi Priharto mengakui banyak pasien bergejala ringan melakukan rawat inap di rumah sakit.
Dia menduga, faktor masyarakat enggan isolasi mandiri di rumah lantaran kediaman tidak memadai untuk isolasi mandiri, terdapat keluarga dengan riwayat komorbid, dan faktor lainnya."Sehingga sekarang ketika ada orang sakit, walaupun dia sakitnya ringan sebenernya mereka memilih untuk maunya tinggal di rumah sakit, karena mereka tahu bahwa kondisi di rumahnya tidak memungkinkan untuk hal itu," jelasnya.
"Kalau mereka tetap mau masuk silakan tapi memberikan informed consent, membuat persetujuan yang jelas dan biaya ditanggung oleh mereka masing-masing," tegasnya. 2 dari 2 halamanDinkes DKI Sebut BOR RS 45 PersenSebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta merilis data 45 persen tempat tidur telah terpakai oleh pasien di rumah sakit rujukan Covid. Dari persentase tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti mengatakan bahwa keterpakaian tempat tidur didominasi oleh pasien tanpa gejala ataupun gejala ringan.
Sedangkan untuk ruang ICU, Dinkes DKI menyediakan 611 unit tempat tidur dan sudah terpakai 15 persen. Memang, Widya menuturkan bahwa sebelumnya Kementerian Kesehatan pernah mengeluarkan regulasi tentang pasien probable dan positif Covid-19 dilakukan perawatan atau isolasi di rumah sakit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »