Ia merupakan pelatih kelahiran Cilacap, tetapi karier sepak bolanya tumbuh dan berkembang di Gresik sehingga ada kenyamanan tersendiri saat bermain di Kota Industri tersebut.
"Ya memang saya asli Gresik sini, ya bagi saya pribadi ini sudah suatu kenyamanan, tetapi ini tim yang bukan asli sini," ujarnya. Ia pernah menjadi bagian Petrokimia Putra Gresik pada era Ligina awal 1994 sampai 1998. Bersama Petrokimia Putra, namanya melejit hingga mampu mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain terbaik timnas pada masa itu.Salah satu yang paling diingat dari Widodo adalah tendangan salto ke gawang Kuwait yang dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia 1996 versi AFC.
Widodo Cahyono Putro sempat pindah ke Persija Jakarta pada 1998 sampai 2002. Namun, ia kemudian kembali ke Petrokimia Putra Gresik pada 2002 dan mempersembahkan gelar Juara Divisi Utama 2002 yang masih jadi kasta tertinggi di Liga Indonesia."Kalau main di Stadion Joko Samudro belum pernah saya. Kalau main di Stadion Petrokimia terakhir tahun 2003 karena 2004 saya sudah selesai," kenangnya.
Suasana rumah dan kenyamanan ini dijadikan modal untuk mengalahkan Persebaya Surabaya. Bhayangkara FC juga sedikit diuntungkan karena Persebaya tidak akan mendapatkan dukungan dari suporternya, Bonek, karena sedang menjalani sanksi Komdis PSSI."Kami sudah terbiasa dengan itu dan ini mungkin pemain akan berusaha semaksimal mungkin untuk pertandingan. Pertandingan sebelumnya kami tidak mendapatkan poin dimendapatkan poin. Paling tidak kami berusaha dan memaksimalkan," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasBola - 🏆 10. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »