Liputan6.com, Jakarta - Myanmar saat ini tak hanya dihantam pandemi tapi juga kudeta militer. Situasi itu menghantam banyak bidang usaha, termasuk usaha restoran. Tiga tahun lalu, chef Orng Joitamoi adalah pemilik sebuah restoran bintang lima di kawasan Mayangone, Yangon. Restoran mewah yang selalu ramai itu menyajikan makanan khas Prancis yang disukai warga Myanmar maupu para wisatawan asing.
Ia kemudian mengubah nama restorannya menjadu Joitamoi by Chef Orng. Karena itu, banyak pelanggan, termasuk para diplomat dan staf kedutaan yang menyampaikan rasa simpati saat restoran tersebut resmi ditutup pada 20 April lalu. "Saya memang suka politik, tapi begitu saya belajar masak di sana , saya merasa jatuh cinta. Saya pun memutuskan untuk menjadi koki sejak saya kembali ke Myanamr pada 2016," kenang Orng.
Namun sejak terjadi kudeta militer, banyak pelanggan restoran Chef Orng yang sebagian besar para diplomat, meninggalkan Myanmar karena situasi di sana dianggap sedang tidak kondusif. Ia memutuskan untuk menutup restoran dan kemudian berjualan kuliner lokal yang harganya jauh lebih terjangkau.
Luar biasa menginspirasi
Ad yg punya restoran mewah, trotoar az diembat utk parkiran... Beliau tdk bgitu kan? Well, bersyukur jk dy masih jualan y meski berubah drastis. Berarti masih punya semangat hidup
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »