Perilaku Menyakiti Diri Sendiri, Ini Penyebab, Tanda dan Cara Mengatasinya

  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 76 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 34%
  • Publisher: 83%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Pengertian, tanda, penyebab, kategori dan cara mengatasi perilaku menyakiti diri sendiri

Perilaku menyakiti diri sendiri merupakan fenomena yang mengundang perhatian dalam dunia psikologi dan kesehatan mental. Dibalik setiap luka dan bekas luka yang terlihat, tersimpan kisah yang kompleks tentang perjuangan individu dengan emosi, trauma, dan tekanan internal yang tak terlihat. Fenomena ini membuka jendela ke dalam kehidupan psikologis seseorang, mengungkapkan lapisan-lapisan emosi yang seringkali tersembunyi di balik senyum atau ketenangan yang tampak di permukaan.

Perilaku self harm sering terkait dengan masalah kejiwaan seperti depresi, kecemasan, trauma psikologis, atau gangguan kepribadian. Jika tidak ditangani dengan serius, self harm dapat menjadi kebiasaan yang berbahaya dan mengancam nyawa individu tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi individu yang mengalami self harm untuk mendapatkan bantuan profesional segera.

Bagi sebagian besar orang, rasa lega setelah melakukan self harm hanya bersifat sementara. Hal ini dapat menyebabkan dorongan untuk melakukan self harm lagi. Perilaku self harm dapat terjadi pada siapa saja dan di segala usia, termasuk pada anak muda.Menghadapi perasaan dan kenangan yang menyakitkan.Hukuman diri atas perasaan bersalah atau malu.Masalah di sekolah atau pekerjaan.

Contoh dari stereotypic self injury adalah memukul anggota tubuh atau membenturkan kepalanya ke tembok berulang kali. Tindakan ini seringkali terjadi pada individu dengan kelainan mental seperti autisme.Superficial self mutilation adalah jenis self harm yang tingkat keparahannya cenderung lebih ringan dibandingkan dua jenis sebelumnya. Namun demikian, tindakan ini tetap memiliki dampak yang perlu diperhatikan.

2. Perilaku Menutup Diri di Lingkungan Sosial: Individu yang melakukan self harm cenderung menjadi lebih tertutup dan enggan untuk berinteraksi secara sosial. Mereka mungkin menghindari pertemuan-pertemuan sosial atau aktivitas yang melibatkan orang lain, serta cenderung menyembunyikan luka-luka yang mereka timbulkan.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

120 Kata-kata Introspeksi Diri, Bahan Renungan untuk Mengenal dan Menerima DiriKata-kata introspeksi diri dapat membuka jendela untuk memahami dan menerima diri sendiri.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Biasanya Menunjukkan 9 Perilaku Ini, Apakah Anda Memilikinya?Simak, inilah sembilan perilaku seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi yang cenderung ditunjukkan melalui perilaku.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Kenali 6 Tanda Anda Menipu Diri Sendiri untuk Tetap Berada dalam Hubungan ToxicMenyadari kapan suatu hubungan telah berubah menjadi toksik dan memahami kontribusi seseorang terhadap kelangsungan hubungan tersebut sangat penting untuk pengembangan pribadi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Berpuasa Menyejukkan Kepala dan HatiDi tengah bulan politik, tiga agama menyerukan kepada umatnya untuk menahan diri dan memperbaiki perilaku.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Doa Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Kenali Ketentuan Zakat FitrahZakat Fitrah adalah salah satu bentuk ibadah dalam agama Islam yang wajib dilakukan setiap tahunnya.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »