“Kita perlu orang yang bisa melaksanakan vaksinasi. Vaksinator ini adalah tenaga kesehatan, tetapi bukan orang baru. Artinya, mereka sudah pernah dilatih menjadi vaksinator,” kata Nadia kepada Suara Pembaruan, Rabu .
Selain vaksinator, jumlah fasilitas layanan kesehatan yang melaksanakan vaksinasi juga akan ditingkatkan. Menurut Nadia, total fasyankes di Indonesia kurang lebih sebanyak 3.000, tetapi baru 2.800 yang baru terlibat atau ditunjuk untuk melaksanakan vaksinasi. “Sekarang ini satu vaksinator menyuntik 20 orang, belum sampai 40 orang. Bukan hanya soal vaksinatornya capek, tetapi yang juga kita jaga adalah penumpukan sasaran setelah mereka divaksinasi harus menunggu 30 menit,” kata Nadia.