REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan melalui Asosiasi Pasar Uang Eropa meminta Inggris dan Uni Eropa menata kembali akses pasar keuangan di kawasan tersebut. Hal itu mengingat dampak Covid-19 yang berkepanjangan dapat mengganggu kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa.
London dan Brussels saling menyalahkan karena melewatkan batas waktu penilaian akses pasar keuangan yang berakhir pada 30 Juni lalu. Akses langsung Uni Eropa di masa mendatang tergantung apakah Brussels menganggap peraturan Inggris setara dengan standar di blok tersebut. "COVID-19 berpotensi mengganggu perencanaan Brexit termasuk memengaruhi kesiapan klien, serta berpotensi memengaruhi kemampuan perusahaan untuk memindahkan staf ke yurisdiksi lain," kata AFME dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
AFME mendesak regulator Inggris dan Uni Eropa membuat kerangka kerja untuk memperbaiki perbedaan yang dapat membahayakan akses.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »