BRUSSELS - Para pemimpin NATO pada hari Senin memperluas penggunaan klausul pertahanan bersama, satu untuk semua, dengan memasukkan respons kolektif terhadap serangan di luar angkasa .
Dalam sebuah pernyataan KTT, para pemimpin mengatakan mereka menganggap bahwa serangan ke, dari, atau di dalam ruang angkasa bisa menjadi tantangan bagi NATO yang mengancam kemakmuran, keamanan, dan stabilitas nasional dan Euro-Atlantik, dan bisa sama berbahayanya dengan serangan konvensional bagi bagi masyarakat modern.“Serangan semacam itu dapat mengarah pada penerapan Pasal 5.
Pada Desember 2019, para pemimpin NATO mendeklarasikan ruang angkasa sebagai “domain kelima” operasi aliansi, setelah darat, laut, udara, dan dunia maya. Banyak negara anggota NATO khawatir dengan perilaku yang semakin agresif dari China dan Rusia di luar angkasa.Sekitar 80 negara memiliki satelit, dan perusahaan swasta juga masuk. Pada 1980-an, hanya sebagian kecil dari komunikasi NATO melalui satelit. Hari ini, setidaknya 40%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »