REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Penyuluh Pusat Kementan, Sri Mulyani menyatakan sebagian besar petani di Kabupaten Kapuas, terutama Kecamatan Kapuas Timur ternyata belum usaha tani berorientasi laba yang menguasai hulu ke hilir atau 'melek' tentang korporasi. Kapuas Timur adalah wilayah target pengembangan lumbung pangan baru Provinsi Kalimantan Tengah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, awal Juli 2020.
"Saat ini di Kapuas Timur ada 122 Poktan, tujuh Gapoktan dan tiga KEP tersebar di tujuh desa, namun aktifitasnya vakum. Ada pula tujuh unit badan usaha milik desa atau Bumdes, tidak semuanya bergerak di sektor pertanian," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis yang dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP .
"Presiden Jokowi meyakini apabila ada contoh sukses korporasi petani yang ideal model bisnisnya, akan lebih banyak Poktan yang ingin mengikuti dan mengembangkan hal serupa di tempat masing-masing," kata Mentan. Istilah korporasi petani pertama kali dicetuskan Presiden Jokowi, pertengahan 2017, bentuk manajemen baru dalam pengelolaan agribisnis terutama komoditas padi. Lebih dari lima dekade, Indonesia mengenal konsep 'kelembagaan petani' melalui Poktan/Gapoktan, seperti halnya pemahaman petani Kapuas Timur selama ini.
Aku ingin begini aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekali la la la aku sayang sekali doraeemon.
Bebek putihnya ada banyak 🦢🦢🦢
Dia itu ngerti gak sih konsep Food Estate? Pengalaman berbagai negara ttg Food Estate ya pertanian besar besaran oleh sejumlah korporasi.
Ini bisa .. pasang sensor IoT .. dari pengairan sampai ke kondisi tanah dan high speed cam untuk lihat panen dan hitung estimasi panen yg berhasil dan gagal .. Terus langsung otomatis masuk marketplace, perusahaan trasnport announced to be get prepared on schedule.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »