Paul Alexander, pria penyintas polio yang hidup dalam paru-paru besi selama 70 tahun meninggal dunia di usia 78 tahun.
"Sungguh luar biasa membaca semua komentar dan mengetahui begitu banyak orang terinspirasi oleh Paul. Saya sangat bersyukur," kata Philip Alexander, saudara Paul., penyebab kematian pria 78 tahun ini tidak jelas. Namun Philip menyebut saudaranya sempat dirawat di rumah sakit tiga minggu lalu karena infeksi Covid-19. Kemudian pekan ini Paul dinyatakan negatif.
Polio membuat Paul lumpuh dari leher ke bawah dan tidak bisa bernapas sendiri. Dia pun ditempatkan di paru-paru besi atau silinder logam besar yang mengubah tekanan udara untuk merangsang pernapasan.Dalam otobiografinya, Doris Alexander, ibu Paul, menyebut para dokter menyatakan Paul tidak mungkin bisa hidup.
Selama 70 tahun, Paul mampu bertahan hidup berkat paru-paru besi. Pada Maret 2023, ia dinyatakan sebagai pasien paru-paru besi yang paling lama bertahan hidup olehPaul tak begitu saja pasrah dengan kondisinya. Ia mempelajari teknik pernapasan yang memungkinkannya keluar dari paru-paru besi selama beberapa jam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »