. Saat itu penyakit kolera menyebabkan ratusan ribu masyarakat yang terkena paparannya meninggal dunia dengan cepat. Wabah kolera dilaporkan pertama kali pada April 1821, dimana saat itu kondisi di pedesaan Jawa selatan - tengah terus memburuk.
Setiap hari bahkan ada saja petani yang harus diangkat dari perkebunan lada dan kopi karena meninggal kelelahan dan menderita demam. Memasuki bulan November petugas pengawas menulis tentang demoralisasi total di kalangan pekerja pribuminya banyak di antara mereka terancam hidupnya dan hanya bisa mengandalkan makan akar - akaran dan daun-daunan.
Pada awal Mei, wabah itu kian menyebar ke sepanjang Pantai Utara dengan serangan yang sangat mematikan terjadi di ibu kota kolonial Batavia. Dimana ada 156 orang yang dilaporkan tewas dalam sehari. Wabah itu terus merambah hingga Surabaya, dimana warga yang meninggal setiap harinya mencapai jumlah 76 orang.