REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang ilmuwan kesehatan lingkungan Molly Scanlon mengatakan bahwa ditutupnya gedung-gedung komersial selama berbulan-bulan berpotensi menimbulkan masalah baru. Dia mengatakan, hal itu bisa saja menyebabkan infeksi paru lainnya, yakni penyakit Legionella.
Mereka mengatakan, jika didiagnosis lebih awal maka Legionnaires memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada Covid-19. Kebanyakan kasus dapat disembuhkan dengan antibiotik dan Legionnaire tidak dapat disebarkan dari kontak manusia ke manusia. Scanlon mengatakan bahwa bangunan yang berisiko termasuk sekolah, gimnasium, pabrik, hotel, restoran, dan poliklinik bedah untuk pasien rawat jalan. Menurut panduan terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, ancaman itu juga berlaku untuk bak air panas, air mancur, sistem sprinkler, dan jutaan menara pendingin air di atas bangunan komersial.
Organisasi standar atau NSF International Chris Boyd mengatakan, saat ini sangat sedikit perusahaan yang memikirkan bagaimana faktor sistem air sebelum membuka kembali gedung-gedung mereka. Dia mengatakan, hal ini belum benar-benar menjadi bagian dari perencanaan kesinambungan bisnis di sisi real estate dunia. Baca Juga Bakteri menyebar melalui udara
Orang dengan penyakit Legionnaires mengalami pneumonia. Beberapa ahli mengatakan, tanda-tanda penyakit tersebut cenderung menunjukkan gejala yang sama seperti pasien virus corona, seperti batuk, kedinginan dan demam. Hal itu membuat kemungkinan kesalahan diagnosis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »