Presiden Joko Widodo menerima surat keputusan PBNU terkait pengukuhan Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU dari Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar disaksikan Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah dan Ketua Umum PBNU Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 1445 H/2023 M di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin .
Ternyata jawabannya karena perjuangan untuk membebaskan diri dari kolonialisme belum terkonsolidasi. Sebagian besar masyarakat di tanah air cenderung masih bersifat fanatik terhadap kelompoknya. Tidak ada semangat persatuan yang ditanamkan oleh masyarakat pribumi di tanah air. Jika pun ada perlawanan, sifatnya masih sangat lokal.
Belum lagi melihat sejarah Jong Sumatranen Bond, yang didirikan pada 1917 di Jakarta. Tidak lama kemudian, para pemuda Batak memilih keluar, dengan alasan yang juga sifatnya fanatisme kesukuan. Menurut pemuda-pemudi Batak, Jong Sumatra hanya didominasi oleh orang-orang Minangkabau. Dalam konteks semacam itu, perpecahan tidak bisa disebut sebagai "rahmat", sebagaimana pepatah ulama: "ikhtilafu ummati rahmatun" . Sebab, memang terbukti, tidak adanya persatuan umat Muslim maupun seluruh bangsa adalah akar usia panjang kolonialisme.Perpecahan memporak-porandakan umat muslim dan bangsa Indonesia umumnya. Perpecahan tidak saja melanggengkan kolonialisme, tetapi juga menyebabkan upaya-upaya mengisi kemerdekaan menjadi terhambat.
Bukan saja PPNUI, tetapi juga ada Partai Kebangkitan Umat , yang didirikan oleh KH. Yusuf Hasyim dan Drs. Asnawi Latif. Lagi-lagi karena perbedaan pendapat mereka terhadap PBNU yang membentuk PKB. Masalahnya, komitmen mengatasi perbedaan menuju persatuan betul-betul masih terkubur dalam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »