Membaca jadi salah satu kemampuan dasar dalam pendidikan formal. Anak-anak saat ini sudah dikenalkan pada huruf dan bacaan, bahkan sejak usia yang sangat muda. Biasanya, mereka mulai mempelajari huruf lewat nyanyian berisi 27 abjad Bahasa Indonesia.
Mengajarkan bunyi-bunyi dasar setiap huruf jadi hal penting, mengingat perbedaan fonetik antara abjad lepas dengan sebuah kata dalam Bahasa Indonesia yang bisa membingungkan bagi anak kecil. Marthen, yang sudah mengabdi di bidang pendidikan di Papua selama 15 tahun, menyebut bahwa hal dasar seperti ini bisa jadi salah satu penghambat banyak anak Orang Asli Papua kesulitan punya tingkat literasi yang tinggi.
Marthen juga menuturkan, bagi anak-anak kelas tiga SD yang sudah bisa membaca, rata-rata kecepatan membaca suatu tulisan adalah 31 kata per menit. Hal ini jauh di bawah rata-rata anak Indonesia sepantaran yang bisa membaca dengan kecepatan 80 kata per menit. Di sinilah peran orangtua jadi penting. Mayoritas waktu yang dihabiskan anak-anak tingkat sekolah dasar adalah di rumah bersama keluarga, kata Marthen.
'Pojok baca di desa-desa di daerah Asmat dan Wamena akan dibangun. Kami juga akan menyiapkan kapasitas penunjang, sehingga bisa dikelola para orangtua, tutor, dan tokoh agama,' sebut Franky Banfatin, Head of Social Impact & Sustainability WVI .
Literasi Anak Wahana Visi Indonesia Run For The East Belajar Membaca
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »