Liputan6.com, Jakarta - Menjelang penyelenggaraan PON XX Papua, Oktober 2021, penolakan menjadikan mahkota burung cenderawasih sebagai suvenir tengah ramai disuarakan. Ketidaksetujuan ini mengakar pada kepercayaan bahwa benda tersebut tidak bisa sembarangan dipakai.
Melansir laman resminya, Pemerintah Provinsi Papua telah menerbitkan larangan penggunaan burung cenderawasih sebagai aksesori maupun suvenir. Aturan ini termuat dalam Surat Edaran Nomor 660.1/6501/SET tertanggal 5 Juni 2017. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berbicara suvenir PON XX, pihak penyelenggara sebenarnya juga menyediakan barang lain, yakni noken. Dalam acara Mari Cerita Papua: Noken, Rajutan Identitas Masyarakat Papua, Juli 2019, Direktur Program Eco Nusa Muhammad Farid menyebut bahwa noken sudah sangat menyatu dengan kehidupan sehari-hari warga Papua."Ibaratnya orang Jakarta pakai tas, orang Papua pakai noken," katanya.
3 dari 4 halamanBeda Fungsi NokenMerry menyambung,"Noken juga dibagi-bagi. Ada yang khusus membawa makanan, ada pula yang dimaksudkan untuk membawa barang-barang berharga." Ketua Asosisasi Noken Papua pada 2016 tersebut bercerita setiap suku punya cerita masing-masing di balik rajutannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »