PRESIDEN Joko Widodo mengevaluasi sejumlah kebijakan penanganan wabah virus corona. Setelah Badan Kesehatan Dunia menyatakan status pandemi Covid-19 pada Rabu, 11 Maret lalu, pemerintah menetapkan wabah corona sebagai bencana nasional. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo ditunjuk memimpin tim reaksi cepat untuk mengatasi dampak penyebaran virus tersebut.
Jokowi juga membuka akses pengujian spesimen di luar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk mempercepat deteksi dini virus yang hingga Sabtu, 14 Maret lalu, itu telah positif menginfeksi 96 orang, yang lima di antaranya meninggal. “Kita butuh cepat karena, setelah ditelusuri, ternyata pasiennya nyebar ke mana-mana,” kata juru bicara penanganan wabah virus corona, Achmad Yurianto, kepada Tempo lewat sambungan telepon, Jumat, 13 Maret lalu.
Mengapa pemerintah akhirnya tidak memusatkan pengujian sampel di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan? Setelah dilakukan tracing, ternyata pasiennya nyebar ke mana-mana, enggak keruan. Kita harus berpacu untuk mencari, menemukan, dan mengisolasi sumber kontak karena itu signifikan untuk mencegah penyebaran virus. Ini kayak efek domino, satu menular menjadi berapa. Kalau tidak dikejar betul, nanti kita kelewatan. Penambahan kasusnya cepet banget. Cara menghentikannya cuma satu, temukan yang positif, isolasi, supaya enggak nular lagi.
Pengumuman ada mentri yang kerja nya buruk&baik
Situng KPU berjalan he...
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »