Manajemen PT Bursa Efek Indonesia menyampaikan sejumlah penyebab laju Indeks Harga Saham Gabungan yang tertekan selama dua minggu terakhir pada 18 Maret-2 April 2024.
Irvan mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan IHSG dan net sell dalam beberapa waktu belakangan ini. Kedua, OJK resmi mengakhiri kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan terdampak Covid-19 pada 31 Maret 2024. Berakhirnya kebijakan ini sejalan dengan pencabutan status pandemi Covid-19 oleh pemerintah pada Juni 2023. Hal ini juga didukung oleh aktivitas ekonomi masyarakat yang terus meningkat dengan terkendalinya inflasi dan tumbuhnya investasi. Masa Pembagian DividenKetiga, masa pembagian dividen perusahaan tercatat yang disertai oleh repatriasi dividen.
Kelima, koreksi teknikal. “Aksi koreksi yang terjadi setelah akumulasi kenaikan berturut-turut yang sempat mendorong IHSG sebelumnya hingga mencetak all time high pada 14-Mar ,” ujar Irvan. “Adapun tekanan Rupiah terhadap USD juga dialami oleh mata uang negara-negara lainnya. Indeks Dolar AS tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,44% per 2 April 2024 ,” ujar Irvan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »