REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pengembangan kawasan startegis pariwisata nasional Candi Borobudur dan pembangunan lainnya di Jawa Tengah mengacu pada peta kegempaan. Ganjar mengatakan, hal itu mengingat provinsi setempat dilintasi sejumlah patahan aktif.
Ganjar menyebutkan patahan aktif di Jawa Tengah terdapat di beberapa titik, mulai dari wilayah paling barat ada Baribis Kendeng di Brebes dan Pemalang dengan potensi rata-rata pergeseran 4,5 mm per tahun. Kemudian ada di Semarang dan di Muria, Demak, Pati, Purwodadi, Ungaran, dengan rata-rata yang lebih kecil atau pelan. Wilayah lainnya ada juga Kawasan Rawapening, Opak-pak, kemudian Merapi-Merbabu, dan Tegal-Ajibarang.
Sementara itu, khusus daerah Jawa Bagian Utara dan Pantai Utara memiliki potensi gempa yang lebih sedikit meskipun dilalui patahan mikro dan bencana yang terjadi di kawasan ini lebih banyak berupa penurunan permukaan tanah serta banjir."Potensi gempa, ada petanya, tapi dalam sejarahnya ada di titik-titik tadi. Mungkin kalau Pantura bukan itu bencananya," katanya lagi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »