Pengamat Politik Adi Prayitno menyatakan, dengan usulan tersebut terkesan Muhaimin sedang berupaya mendapat perhatian.Menurut Adi, tidak bisa Pilgub di 33 provinsi dikorbankan hanya karena memandang Pilgub DKI Jakarta.Kemudian jika kepala daerah dipilih oleh DPRD atau pemerintah pusat hanya ingin mengembalikan rezim oligarki partai.
Gubernur yang diusulkan nantinya hanya sesuai dengan selera elit-elit partai, tapi tidak sesuai dengan rakyat. "Saya menduga Cak Imin ini iseng-iseng, ini ada kegenitan politik dengan ide ini. Karena pada level eksplanasi substansif agak sulit ditemukan bagaimana relevansi di dalam pikiran-pikiran ini untuk menghilangkan Pilkada itu, dari segi substansi atau regulasi, susah," ujar Adi Prayitno, Sabtu .Sebab usulan pemilihan gubernur yang ditentukan oleh pemangku kekuasaan secara sistem politik hal tersebut menyalahi demokrasi.
"Kompetisi dalam demokrasi mestinya kita hormati dan kita jaga, bukan lagi dikembalikan ke zaman batu di mana elit partai melalui DPRD dan itulah yang kemudian mengendalikan seorang pemimpin di level provinsi atau gubernur," ujarnya. "Usulan ini enggak rasional, enggak substantif dan harus dilawan. Karena rakyat ingin dijauhkan dari calon pemimpin yang hak-hak rakyat ingin dikebiri dan diambil supaya rakyat tidak intervensi politik," sambung direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Bisa sj, dgn adanya Sinyal/Jaringan Telekomunikasi lewat Internet ke seluruh penjuru Daerah, orang Daerah bisa Langsung ke Pusat dan tidak lg lewat Provinsi...klu mau ada Pemangkasan Birokrasi yg terlalu PANJANG DAN GEMUK.
Hy cari sensasi aja
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »