TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan DKI Jakarta menyatakan Pemerintah DKI telah memboroskan dana belanja tidak terduga untuk pengadaan respirator atau masker N95 pada 2020. 'Masalah itu mengakibatkan pemborosan terhadap keuangan daerah senilai Rp 5,85 miliar.' Demikian laporan BPK yang terbit 28 Mei 2021.Masalah yang dimaksud bahwa pejabat pembuat komitmen telah bekerja sama dengan dua perusahaan untuk pengadaan masker N95.
Menurut BPK, kedua merk masker N95 ini pemegang sertifikasi dari Food and Drug Administration dan National Institute for Occupational Safety and Health . Artinya, masker yang disediakan PT IDS dan PT ALK sama-sama memenuhi syarat sebagai respirator jenis N95.'Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua respirator sama-sama memenuhi kualitas mutu,' demikian laporan BPK. Namun, pejabat pembuat komitmen tidak melanjutkan kerja sama dengan PT IDS.
Boleh di cek ni bos KPK_RI KejaksaanRI
Untuk apa negara menyiapkan pengadaan masker dengan biaya gede,mending tuh buat bantuan yang lebih bermanfaat lagi,ujungnyq ya duitnya bakal kena korupsi lagi.
Hahahaha....pandemi= masker.NgeCat pesawat disebut apa?
Hadeuuuh, sengaja itu, biar bsa dikorupsi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »