Lonjakan-lonjakan kasus aktif COVID-19 selalu terjadi di libur panjang. “Sejarah berulang. Lonjakan Lebaran tahun lalu, libur akhir tahun terjadi lagi,” ujar Dr. Iqbal Elyazar, Peneliti Eijkman-Oxford Clinical Research Unit dalam konferensi pers bertajuk Desakan Emergency Response Prioritaskan Keselamatan Rakyat di Tengah Pandemi, yang digelar Lapor COVID-19 dan CISDI, Minggu .Iqbal tidak hanya menyoroti soal lonjakan kasus, namun juga tentang validitas data.
2 dari 5 halamanZonasi COVID-19 dan Validitas DataZonasi COVID-19 menunjukkan tingkat sebaran virus Corona di suatu wilayah tertentu. Namun zonasi yang diwakilkan dengan warna merah, oranye, kuning dan hijau itu tidak memberikan kejelasan yang nyata. “Kesannya terkendali,” ujar Iqbal. Data, menurutnya bisa datang dari berbagai sumber. Misal untuk data kematian. “Data bisa dari rumah sakit, dinas pemakaman dan juga dukcapil.” Semua ini akan dibandingkan dan dilaporkan ke publik. “Jangan under reported, .”
3 dari 5 halamanData Masih KurangSebelumnya pada kesempatan yang sama, Ahli Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra, juga menyoroti soal kertersediaan data.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »