REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan wisata halal di Indonesia dinilai masih belum cukup baik. Pengamat Pusat Kajian Pariwisata Universitas Andalas , Sari Lenggogeni, melihat masih banyak pihak yang salah mengartikan tentang konsep wisata halal.
Baca Juga Wisata halal pada dasarnya sama dengan wisata pada umumnya yang menyediakan atraksi unik dan menarik bagi wisatawan. Namun yang membedakannya, wisata halal memberi ruang bagi wisatawan untuk mendapatkan akses ibadah serta makanan halal dengan lebih mudah. Sari menekankan, wisata halal bukan berarti harus mengedepankan wisata yang sifatnya ibadah. Menurutnya, Indonesia harus belajar dari Malaysia. Sari menjelaskan, wisatawan Muslim di Malaysia bisa tumbuh pesat karena negara tersebut menyediakan kebutuhan wisata turis Timur Tengah.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia saat ini yaitu lemahnya sistem pengelolaan destinasi. Destinasi wisata Indonesia kebanyakan masih bersifat pasif. Indonesia belum menciptakan atraksi-atraksi yang dapat melibatkan wisatawan secara emosi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KEIN: 4 Industri Potensial Menghadapi Persaingan GlobalKomite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) merekomendasikan empat industri potensial yang perlu dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo. KEIN
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »