Foto: Petugas dari Badan Hisab Rukiyat memantau hilal 1 Ramadan di Gedung Kanwil Kemenag DKI, Jakarta. Indonesia akan segera menyambut bulan Ramadan. Saat ini, persiapan menjelang sidang isbat atau sidang penentuan awal Ramadan 1445 H atau 2024 sudah dilakukan.
Sistem penanggalan dalam kalender Hijriah berbeda dengan Masehi. Sehingga penentuan awal bulan Hijriah dilakukan dengan metode hisab atau rukyat. Tak terkecuali dalam menentukan awal Ramadan. Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang dikenal menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan. Melansir dari situs resmi Muhammadiyah, alasan Muhammadiyah menggunakan metode ini karena mengacu pada Surah Ar-Rahman ayat 5 dan surah Yunus ayat 5.Secara bahasa, rukyat berarti melihat. Selaras dengan artinya, rukyat menggunakan metode dengan melihat hilal secara langsung baik menggunakan mata kepala atau bantuan teropong.
Perbedaan metode hisab dan rukyat terkadang juga memunculkan perbedaan awal bulan baru. Biasanya awal bulan baru yang ditentukan dengan metode hisab datang sehari lebih cepat. Pun begitu, bulan baru yang ditentukan dengan metode rukyat bisa jadi jatuh pada hari yang sama dengan hasil metode hisab.Menyikapi Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »