Peneliti Oxford: Percobaan Obat HIV untuk Covid-19 Tidak Efektif

  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 53 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Para peneliti di University of Oxford, Senin (29/6), mengumumkan sebuah kombinasi obat anti-virus sebagai pengobatan untuk Covid-19 ternyata tidak menunjukkan potensi penyembuhan pasien. Obat itu, K

Para peneliti di University of Oxford, Senin , mengumumkan sebuah kombinasi obat anti-virus sebagai pengobatan untuk Covid-19 ternyata tidak menunjukkan potensi penyembuhan pasien.biasanya digunakan untuk mengobati HIV.

“Hasil dari percobaan ini, bersama dengan percobaan besar acak lainnya harus diperhitungkan ke dalam panduan terbaru sehubungan bagaimana pasien harus diobati,” demikian kata Martin Landray, deputi kepala peneliti percobaan ini.tidak memitigasi laju kematian jangka pendek, memperpendek waktu tinggal di RS, atau menghambat laju penyakit.sebuah percobaan besar secara acak melibatkan lebih dari 11.

Pada awal Juni, Oxford menerbitkan hasil percobaan yang menunjukkan bahwa obat antimalaria hidroksiklorokuin tidak efektif sebagai pengobatan Covid-19. Presiden AS Donald Trump adalah seorang tokoh yang menganjurkan penggunaan obat itu, dan malahan pada Mei mengatakan, dia minum obat itu sebagai langkah pencegahan.

Milken Institute memperkirakan saat ini terdapat hampir 260 cara pengobatan dan lebih dari 170 vaksin yang sedang dikembangkan. Belum ada pengobatan atau vaksin yang disetujui, meskipun China pada Minggu mengumumkan telah memberi persetujuan pada sebuah kandidat vaksin yang akan digunakan oleh pihak militer.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

BPOM: Deksametason Obat Keras, Tidak untuk Orang Covid-19 Gejala RinganLucia menjelaskan, penggunaan deksametason diperuntukkan pasien corona dengan gejala berat yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Jangan Asal Konsumsi Obat Murah untuk Covid-19, Cek Ini DuluSaat ini beredar info bahwa penyakit Covid-19 dapat diobati dengan obat murah. Jangan asal konsumsi obat murah. Cek ini dulu. COVID19
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Banyak Obat Penangkal Covid-19 Beredar dengan Klaim BerlebihanPada Maret dan April banyak produk yang diklaim sebagai penguat penambah imunitas tubuh menghadapi corona.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Obat Corona Covid-19 Harus Penuhi Standar KesehatanBanyak obat dan jamu diklaim bisa menyembuhkan Covid-19 tapi tetap harus memenuhi standar kesehatan berdasarkan Undang Undang.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Ahli Kritik Pemerintah Lemah Awasi Klaim Obat Ampuh Covid-19Pemerintah diminta untuk menertibkan pihak-pihak yang menyebarkan informasi obat-obatan dan jamu yang diklaim bisa obati Covid-19. Bahkan kemarin ada situs berita yang bikin artikel obat covid-19 bisa dibeli di warung. Cringe amat. Lah yg bikin statement yg perlu diawasi...omongannya gak perna terbukti sama sekali...
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

BPOM tanggapi polemik klaim temuan obat COVID-19 - ANTARA TVANTARA - Dalam upaya mengobati COVID-19 diperlukan aspek keselamatan dan keamanan terhadap pengguna, dalam hal ini pasien COVID-19. Upaya keras dari berbagai ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »