MENJELANG Pemilu 2024, momentum Maulid Nabi idealnya menjadi inspirasi tumbuhnya berdemokrasi yang sehat. Demokrasi yang berbalut nilai, akhlak, dan pengetahuan. Nabi hadir untuk membangun etika paripurna .
Melalui peringatan Maulid, pesta demokrasi bisa menjadi sarana penataan ulang, mengurai benang kusut, seperti yang dilakukan Nabi dalam menata prinsip, nilai, dan infrastruktur peradaban yang kosmopolit, al-Mandinah al-Munawarah. Levitsky & Ziblatt dalam How Democracies Die memberi peringatan keras, “demokrasi mati karena pemimpin terpilih.” Itu bisa saja terjadi, jika pemilu hanya ritual. Rutinitas hampa makna. Agenda lima tahunan minus roh perbaikan. Berhenti pada pertarungan elektoral. Ujung-ujungnya, di balik pesta rakyat, terselip agenda kapling-mengapling ‘singgasana’.
Merujuk pada semangat Maulid Nabi, segenap pimpinan, politisi, dan rakyat perlu ‘terlahir’ kembali. ‘Menyusikan’ niat kembali. Pemilu dan dunia politik kebangsaan ialah jihad suci. Jalan paling absah dalam sistem demokrasi. Pemilu yang berintegritas menjadi jalan ‘kenabian’ yang penuh martabat. WM Watt dalam Muhammad at Madina, memberi ilustrasi perubahan yang diinisiasi Nabi Muhammad. Ruang publik Madinah saat itu diliputi suasana provokatif, pengkhianatan, hoaks, konflik, sukuisme, tribalisme, primordial, diskriminatif, penuh kebencian, dan permusuhan.
Karena itu wajar beliau merasakan langkah berat kenestapaan, sesak napas kemiskinan, dan beban hidup kelaparan rakyat. Nabi paham denyut nadi rakyat bawah. ‘Mengerti kondisi rakyat ialah modal bagi pimpinan dalam menentukan arah kebijakan. Kasus Rempang, ujian nyata di mana keberpihakan pemimpin kita?
Nabi menghidupkan ‘ruang publik’, jauh sebelum Jurgen Habermas mengenalkan kepada khalayak. Menumbuhkan gelora partisipasi warga merupakan salah satu legasi Nabi. Posisi warga vital dalam struktur bernegara. Forum rembug warga digelorakan. Jiwa peduli dan kritisisme warga terhadap kebijakan negara difasilitasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »