Pemerintah Diminta Belajar dari Singapura

  • 📰 jawapos
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Puncak gelombang kasus Covid-19 varian Omicron XBB diperkirakan terjadi pada Desember nanti. Bertepatan dengan momen libur panjang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Pemerintah diminta tidak meremehkan Omicron XBB serta belajar dari lonjakan kasus di Singapura beberapa waktu lalu.

PERINGATAN terhadap pemerintah untuk tidak meremehkan varian Omicron XBB itu disampaikan epidemolog Universitas Indonesia Tri Yunis MikoWahyono. “XBB itu pernah jadi menakutkan di Singapura, sekitar sebulan yang lalu,” kata Yunis saat diwawancarai kemarin n

Akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron XBB tersebut, tingkat keterisian rumah sakit di Singapura meningkat sekitar 70 persen. Orang yang dirawat karena XBB tersebut ada yang sudah divaksin sekali, dua kali, dan booster atau suntikan ketiga. Selain itu kasus kematian juga mengalami peningkatan.

Yunis mengatakan, karena masih berasal dari keluarga Omicron, subvarian XBB tersebut juga memiliki karakteristik tingkat penularan yang tinggi. Menurut Yunis menghadapi resiko penularan varian Omicron XBB tersebut, pemerintah tidak boleh cuek seperti pada kasus subvarian BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu.

Dia lantas merespon rata-rata kasus harian yang sekarang konsisten di angka 4.000-an. Menurut dia angka tersebut muncul karena tingkat surveilans yang lemah. Jika tingkat surveilans ditingkatkan, bisa jadi angka kasus positif Covid-19 bisa lebih dari 4.000-an tiap harinya. Yunis mengungkapkan sejumlah petinggi di pemerintah sudah menyampaikan bahwa prediksi peningkatan kasus terjadi pada Desember depan. Itu artinya bertepatan dengan momen libur panjang Nataru. Dia sudah menyarankan sejumlah upaya antisipasi kepada pemerintah. Termasuk peningkatan surveilans dan lainnya. ’’Tapi pemerintah yang eksekusi,’’ katanya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 35. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Belajar dari Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres: Harus Saling Sapa & Jaga Tetangga | merdeka.comAnggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan, kejadian seperti di Kalideres tidak serta mereka dijadikan alasan menyalahkan pihak RT/RW. Apalagi jika keluarga tersebut memang cenderung tertutup dan kurang berinteraksi.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »

BPOM Diminta Fokus Selesaikan Kasus Obat Anak, Daripada Soal PelabelanGuru besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Ningrum Natasya Sirait menyoroti kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Tersangka Kasus Pangan Kedaluwarsa Diminta Serahkan DiriAdanya penegasan penangkapan terhadap ketiga pelaku kasus pangan kedaluwarsa ini, kata Mojaza, karena permohonan praperadilan yang diajukan oleh para tersangka ditolak secara seluruhnya oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Kasus Covid-19 Subvarian XBB Terbanyak di Batam, Tim Satgas Kepri: Karena Perbatasan Batam-Singapura DibukaJubis Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, hasil positif Omicron XBB terbanyak didapat dari pemeriksaan sampel pelaku perjalanan luar negeri.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Belajar Sejarah di Museum NasionalSebagai museum terbesar di Indonesia, Museum Nasional menyimpan koleksi bersejarah sebanyak 190 ribu yang terdiri dari 7 jenis koleksi prasejarah. Gedung museum ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1868. Dikbud AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »