PERINGATAN terhadap pemerintah untuk tidak meremehkan varian Omicron XBB itu disampaikan epidemolog Universitas Indonesia Tri Yunis MikoWahyono. “XBB itu pernah jadi menakutkan di Singapura, sekitar sebulan yang lalu,” kata Yunis saat diwawancarai kemarin n
Akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron XBB tersebut, tingkat keterisian rumah sakit di Singapura meningkat sekitar 70 persen. Orang yang dirawat karena XBB tersebut ada yang sudah divaksin sekali, dua kali, dan booster atau suntikan ketiga. Selain itu kasus kematian juga mengalami peningkatan.
Yunis mengatakan, karena masih berasal dari keluarga Omicron, subvarian XBB tersebut juga memiliki karakteristik tingkat penularan yang tinggi. Menurut Yunis menghadapi resiko penularan varian Omicron XBB tersebut, pemerintah tidak boleh cuek seperti pada kasus subvarian BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu.
Dia lantas merespon rata-rata kasus harian yang sekarang konsisten di angka 4.000-an. Menurut dia angka tersebut muncul karena tingkat surveilans yang lemah. Jika tingkat surveilans ditingkatkan, bisa jadi angka kasus positif Covid-19 bisa lebih dari 4.000-an tiap harinya. Yunis mengungkapkan sejumlah petinggi di pemerintah sudah menyampaikan bahwa prediksi peningkatan kasus terjadi pada Desember depan. Itu artinya bertepatan dengan momen libur panjang Nataru. Dia sudah menyarankan sejumlah upaya antisipasi kepada pemerintah. Termasuk peningkatan surveilans dan lainnya. ’’Tapi pemerintah yang eksekusi,’’ katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Belajar Sejarah di Museum NasionalSebagai museum terbesar di Indonesia, Museum Nasional menyimpan koleksi bersejarah sebanyak 190 ribu yang terdiri dari 7 jenis koleksi prasejarah. Gedung museum ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1868. Dikbud AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »