alam pameran tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara tersebut, pelaku industri berusaha memberikan dampak yang minimal bagi lingkungan tapi bisa memaksimalkan keuntungan. . Dalam pameran tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara tersebut, pelaku industri berusaha memberikan dampak yang minimal bagi lingkungan tapi bisa memaksimalkan keuntungan.
Dengan tingginya produksi tekstil dan garmen, masalah pencemaran lingkungan pun masih berjalan beriringan. Sering kali diiringi oleh limbah cair yang dapat mencemari sungai dan perairan domestik.Sehingga, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi dalam polusi air yang disebabkan oleh industri tekstil di antara negara-negara G20. Bahkan diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah tekstil pada 2030.
Diungkapkan, Walter Widmer selaku Founder Primatek Group, rentang teknologi dan inovasi mereka untuk industri tekstil meminimalkan dampak lingkungan sambil memaksimalkan keuntungan. Mulai dari mengurangi jejak karbon hingga menghemat energi dan sumber daya, solusi-solusi ini berkontribusi pada kedua margin keuntungan dan penghematan biaya.
“Menjadi yang terdepan dalam kemajuan teknologi sangat penting untuk mempertahankan daya saing di arena tekstil global. Prioritas keberlanjutan dalam manufaktur tekstil mewakili perubahan mendasar dalam industri kita, dimana sinergi kolektif kita di seluruh rantai nilai menjadi sangat penting,” sambugnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »