Kajian teks-teks Alkitab merupakan bidang ilmu yang pelik, terutama karena kisah-kisah yang umum diketahui umat Kristen sudah dilapisi berbagai tafsir yang dikemukakan 2.000 tahun kemudian.
Chevitarese adalah seorang profesor di Institut Sejarah Universitas Federal Rio de Janeiro dan penulis beberapa buku tentang kehidupan Yesus dari Nazaret. André Leonardo Chevitarese berpendapat terdapat beberapa permasalahan dalam bagian ini saja. Itulah sebabnya beberapa versi Bahasa Yunani kuno menyebutkan "sebelas" alih-alih "dua belas.""Paulus tidak mengetahui adanya pengkhianat," komentar Chevitarese.
Namun, dia mengakui ada yang tidak sesuai, terutama ketika membandingkan surat-surat Paulus dengan Injil dan Kisah Para Rasul. Dengan kata lain, kisah yang ini sudah ditulis di bawah "kontaminasi ideologis" yang, baik disengaja maupun tidak, berawal dari gereja perdana yang sudah muncul. Penulisnya sendiri tidak menyaksikan kisah-kisah yang dinarasikannya.
"Ini menjelaskan kenapa, pada tahun 50-an setelah kematian Yesus – dengan kata lain sejak awal – teks-teks yang kita akses ada dalam bahasa Yunani dan bukan bahasa Aram.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »