Lili Yanwar yang juga Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Sumbar itu mengatakan ia terpapar COVID-19 saat ditugaskan ke Jakarta untuk mencari dan membeli Alat Pelindung Diri yang saat itu jumlahnya sangat terbatas.
Sepulang dari Jakarta, ia merasa kurang enak badan dan berinisiatif untuk memeriksakan diri. Saat menerima hasil tes swap yang menyatakan dirinya positif COVID-19, ia sempat "down", takut dan cemas. Namun, berkat dukungan moral dari keluarga dan teman-teman di lingkungan kerja, ia bisa tegar menghadapi cobaan itu. Apalagi, sebagai dokter ia sangat memahami kondisi mental juga bisa mempengaruhi proses kesembuhan pasien.
"Saya isolasi diri secara mandiri di paviliun samping rumah, terpisah dari keluarga. Tatap muka memang dibatasi tetapi komunikasi menggunakan gawai tetap berjalan seperti biasa, sehingga saya tidak merasa disisihkan. Saya bisa tetap semangat," katanya. Ia bahkan tetap menyibukkan diri dengan beberapa pekerjaan kantor yang bisa dikerjakan di rumah karena gejala yang ia alami termasuk ringan.
Betul nih, saya merasa standar penanganan yg dibuat WHO utk penanganan pasien wabah virus mengabaikan hal hal ini. Pdhl dukungan dr keluarga bikin pasien bisa semangat dan berjuang utk melawan virusnya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »