"Tanggal 21 Oktober keluar hasil tes usap positif," kata Direktur Utama RSUD Cengkareng Bambang Suheri, seperti dilansirBambang menjelaskan, M merupakan pasien isolasi di RSUD Cengkareng sejak Sabtu . Namun keluarga pasien tersebut menjemput paksa sembari membawa massa salah satu organisasi kemasyarakatan.
Meski M dinyatakan positif, RSUD Cengkareng terpaksa memulangkan untuk isolasi mandiri lantaran mempertimbangkan faktor ketertiban dan keamanan. Sebab, pihak keluarga mengancam akan memaksa masuk ruang perawatan apabila M tak diperbolehkan pulang.Bambang memastikan pihaknya tidak 'lepas tangan' begitu saja. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan puskesmas tempat tinggal M untuk memonitor kondisi kesehatannya.
"Untuk pertanggungjawaban RSUD, kami minta yang bersangkutan untuk menandatangani surat PAPS, pulang paksa atas permintaan sendiri, dan kami akan informasikan ke puskesmas tempat beliau tinggal untuk dipantau," ujar Bambang. Terkait penjemputan paksa ini, Polsek Cengkareng juga turun tangan. Pihak kepolisian menengahi keluarga M. Kejadian penjemputan paksa M terjadi kemarin.
"Kami melakukan mediasi bersama pihak rumah sakit dan keluarga pasien untuk mencapai kesepakatan," ujar Kapolsek Cengkareng Kompol Fery Hutagaol. Hasil mediasi disepakati pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah berdasarkan surat pernyataan yang disepakati kedua belah pihak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »