Bencana itu membuat banyak penyintas kini tanpa rumah, air, listrik, makanan, dan pakaian menjelang Malam Tahun Baru. Banyak desa masih tanpa listrik dan air minum pada Jumat.
Pekerja pabrik Jay Rabina, 19, dan istrinya Leahmer Singson, 17, kehilangan rumah mereka dalam kebakaran akhir November, kemudian Topan Rai menghempaskan gubuk kayu sementara dan sebagian besar barang-barang keluarga itu pada 16 Desember di pusat kota Cebu.
“Malam itu angin sangat kencang. Kami seperti ditampar. Besok paginya selesai. Ketika kembali ke sini, rumah kami hancur. Semuanya basah. Kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang," kata Rabina, Jumat . Di tempat lain di Filipina, negara Katolik Roma terbesar di Asia, pihak berwenang telah melarang petasan yang telah menyebabkan kematian dan cedera yang meluas, dan meminta kota-kota besar untuk menyelenggarakan pertunjukan kembang api bersama.
Pertemuan keluarga besar tidak disarankan oleh pemerintah guna menghindari semakin luasnya penularan wabah virus corona.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »