REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Afrika Selatan mengalami peningkatan infeksi ulang Covid-19 karena varian omicron. Ahli mikrobiologi di Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan, Anne von Gottberg, mengatakan, pasien yang terinfeksi ulang dan pasien yang terinfeksi dengan varian omicron setelah vaksinasi menunjukkan gejala ringan.
Baca Juga Von Gottberg mengatakan, kasus pasien yang mengalami infeksi ulang terkait varian omicron tidak menunjukkan gejala parah. Hal serupa juga terjadi pada pasien yang telah menerima vaksinasi lengkap. Von Gottberg mengatakan larangan bepergian yang diberlakukan oleh banyak negara pada penumpang dari Afrika Selatan, berdampak negatif pada logistik penelitian ilmiah terhadap varian omicron.
Isolat adalah kultur mikroorganisme yang diisolasi untuk dipelajari. Sementara para pemimpin Afrika juga memprotes tentang pembatasan perjalanan. Para pemimpin tersebut mengatakan, negara mereka sedang dihukum karena transparansi mereka dalam melaporkan data pada varian baru. Saat ini, lebih dari 50 persen negara Afrika dapat melakukan pengurutan genom untuk mengidentifikasi varian omicro.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »