Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah situasi ketidakpastian global yang kian meningkat, optimisme tetap harus dijaga. Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajari di JCC, Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut laporan perusahaan keuangan Amerika Serikat, Bloomberg, Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu dari 15 negara yang berpotensi mengalami resesi, seperti Sri Lanka, Selandia Baru, Korea Selatan, China, Pakistan, dan lain-lain. Dibandingkan dengan sejumlah negara lain, kondisi ekonomi Indonesia sesungguhnya masih lebih baik.
Selama tahun 2022, investasi dilaporkan masih menggembirakan. Konsumsi masyarakat, termasuk pinjaman KPR dan Multi Guna dilaporkan juga meningkat signifikan. Walaupun ancaman resesi global akan tetap berdampak bagi kondisi ekonomi nasional. Namun, efeknya niscaya akan dapat dikurangi jika Indonesia siap mengantisipasi dan memiliki modal sosial yang kuat.
PERLU ANTISIPASIMenangani ancaman resesi global tidaklah mungkin dilakukan hanya mengandalkan kebijakan yang sifatnya reaktif dan instan. Dengan mengandalkan kekuatan APBN yang ketiban durian runtuh akibat kenaikan harga komoditas di pasar global, memang APBN akan dapat berfungsi sebagai shock absorber tetapi, memasuki tahun 2023 sekadar hanya mengandalkan kekuatan APBN tentu tidak mungkin lagi dilakukan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »