Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat Menular, Inikah Penyebabnya?

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Kasus COVID-19 RI naik imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Epidemiolog mengungkapkan penyebab 2 subvarian ini lebih menular, bisa kabur dari imunitas vaksin?

Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, kali ini imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Hari ini, Minggu , Indonesia mencatat sebanyak 1.167 kasus baru COVID-19. Lima hari terakhir berturut-turut, kasus baru harian COVID-19 RI menembus seribu.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menjelaskan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memang lebih mudah menginfeksi dibandingkan varian Corona lainnya. Ditambah, kedua subvarian tersebut lebih mampu menginfeksi orang yang sudah divaksin COVID-19 ataupun menginfeksi ulang orang yang sudah pernah positif COVID-19.

"Dia jauh lebih fit, lebih mudah menginfeksi karena dia mengambil mutasi dari Delta yang bisa membuat dia mudah terikat di reseptor ACE 2 yang L452 itu," terang Dicky pada"Kemudian dia ada mutasi F486 V yang membuat dia sangat lincah menghindar dari respons imunitas, antibodi. Akhirnya bisa menurunkan efikasi jauh lebih efektif dibandingkan subvarian lain dalam menyiasati antibodi yang terbentuk entah dari infeksi maupun vaksinasi," sambungnya.

"Pada orang yang sudah memiliki imunitas khususnya kalau tiga dosis, kemudian hybrid sudah dua dosis juga terinfeksi khususnya yang infeksinya Delta misalnya, ini mereka apalagi usianya masih muda itu yang cukup bisa menjadi barrier. Sehingga kasus infeksi yang menimpa mereka itu umumnya tidak bergejala atau bergejala ringan," jelasnya.Simak juga Video: Karakteristik Subvarian Omicron BA.4 dan BA.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Varian apapun virusnya tetap Sars-CoV-2. Kasus naik krn jumlah testing ditambah. Kenapa gak ditampilkan kasus sakit bukan kasus positif? Vaksin terbukti utk ekperimen genetik bukan mencegah infeksi covid. Masyarakat sdh tdk bisa ditakut2i lagi, mestinya media cepat bertobat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Gejala Covid-19 Varian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Demam hingga Diare - Tribunnews.comKementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Berikut gejalanya.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Ciri-ciri Covid Omicron BA.4 & BA.5, Waspadai Gejala IniOmicron BA.4 dan BA.5 diklaim lebih menular dibandingkan strain asli (BA.1) maupun varian lainnya.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »

Menkes: Puncak Covid-19 BA.4 dan BA.5 20.000 Kasus Per HariMenkes memperkirakan puncak kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 maksimum mencapai 20.000 kasus per hari.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Gubernur Sulbar minta vaksinasi digenjot cegah Omicron BA.4 dan BA.5Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik meminta pemerintah kabupaten di provinsi ini menggenjot vaksinasi dosis penguat atau booster ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Omicron BA.4 dan BA.5 Mengintai, Kemenkes: PTM Tetap BolehPembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap boleh meski ada Omicron BA.4 dan BA.5.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Pakar: Indonesia Berpotensi Dihantam Gelombang Omicron BA.4 dan BA.5 | Kabar24 - Bisnis.comIndonesia harus memiliki modal yang lebih baik untuk mengatasi gelombang subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »