Penurunan tersebut dirasakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia atauAngka tersebut telah menurun sebesar Rp 97,29 triliun dibandingkan dengan akumulasi restrukturisasi BRI, yakni sebesar Rp 245,2 triliun."Secara umum, relaksasi kebijakan restrukturisasi memberikan dampak positif, baik terhadap perbankan maupun para pelaku usaha yang tengah berjuang," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, kepada Kompas.com, Senin .
Guna mengantisipasi berakhirnya waktu pelaksanaan kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang jatuh pada Maret 2023, BRI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga kualitas kredit. Aestika mengatakan, perseroan telah menyiapkan strategi soft landing, yakni dengan cara meningkatkan pencadangan dan melakukan percepatan terhadap nasabah-nasabah berstatus performing di downgrage portofolio Covid-19.Adapun BRI telah menyiapkan pencadangan yang dinilai memadai, terfleksikan dari NPL"Selain itu strategi BRI dalam menjaga rasio NPL yakni dengan menyalurkan kredit secara selektif serta aktif dalam melakukan restrukturisasi kredit terdampak Covid," ucapnya.
Asal tahu saja, data OJK menunjukan, nilai restrukturisasi kredit perbankan sebesar Rp 638,2 triliun pada Februari 2022. Nilai ini menyusut 4,63 persen dari posisi Januari 2022 sebesar Rp 654,6 triliun. Jika dibandingkan posisi tertinggi restrukturisasi kredit, yakni pada Desember 2020 sebesar Rp 829,7 triliun, nilai restrukturisasi kredit pada Februari 2022 telah menurun 23,08 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »