Penari berko tua bernama Ni Ketut Nepa kini berusia lebih dari 100 tahun, Rabu . Ia menjadi generasi pertama yang menguasai tari berko dari Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.
Jarak rumah Nepa dan rumah cucunya, tidak kurang dari 1 kilometer di dekat jalan beraspal di timur laut. Ini satu-satunya jalan beraspal yang membelah Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Jarak desa itu “hanya” sekitar 5 km dari kota Negara, tetapi hawa pedusunan di sini sangat terasa, terutama karena rumah-rumah bambu di tengah perkebunan warga.
Pendengaran Nepa memang tidak begitu baik, tetapi ingatannya masih tajam. Ia ingat teman menarinya bernama Ni Ketut Sawit, yang kini sudah meninggal dunia. Bahkan nama guru pertama menarinya masih ingat. “-nya bernama I Ketut Lasna dari Banjar Pohsanten, Jembrana,” kata Nepa. Maksudnya pelatih tari pertama kali bernama I Ketut Lasna. Dari Lasna, Nepa belajar tari berko seperti kebyar dam dan condong.
Beruntung Nepa sempat mengajarkan tarian berko kepada empat orang murid di desanya. Dari empat murid pertama yang berko direkonstruksi secara utuh, sehingga keberadaannya masih bisa dipertahankan. “Kini masih ada kelompok berko, tetapi sudah jarang pentas, paling-paling jika diminta oleh pejabat saja,” ujar Suwalem.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »