menghentikan penyelidikan tindakan pengamanan alias safeguard atas produk keramik dari Indonesia per 11 Januari 2021. Penyelidikan safeguard dilakukan sejak September tahun lalu oleh Malaysia .
"Penyelidikan safeguard ini dihentikan hanya empat bulan setelah dimulai pada 13 September 2020," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dikutip dari situs Kementerian Perdagangan , Senin ., Otoritas tidak dapat memastikan adanya hubungan sebab akibat antara lonjakan impor dengan kerugian serius yang diderita industri keramik Malaysia," jelas Lutfi.Adapun, produk keramik yang terbebas dari pengenaan safeguard tersebut ada dalam kelompok pos tarif/HS code 6907.21.21, 6907.21.
Badan Pusat Statistik sendiri mencatat nilai ekspor Indonesia untuk produk keramik yang diselidiki Malaysia adalah sebesar US$ juta pada 2019. Nilai tersebut justru menurun 27,21% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar US$ 9,78 juta. Sementara, selama periode Januari-November 2020, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar US$ 8,35 juta atau meningkat 24,41% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan nilai ekspor US$ 6,71 juta.
Dengan kualitas yang mampu bersaing, produk keramik asal Indonesia memang sering dianggap memiliki potensi mengganggu kinerja industri keramik dalam negeri Malaysia. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu pemasok utama keramik bagi Malaysia.
Keramik Safeguard Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: TabloidBintang - 🏆 17. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »