Nekat Langgar PSBB untuk Berbelanja dan Abaikan Risiko Covid-19 demi Esensi Lebaran

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 36 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Jika tidak dilakukan, masyarakat akan merasa kehilangan makna atau esensi dari Hari Raya Idul Fitri. Demikian pandangan seorang sosiolog.

“Sebagai tradisi yang sudah menjadi rutin bak ritual tahunan, secara sosiologis bisa mengalami degradasi makna. Artinya, masyarakat melakukannya lebih karena ‘emosi’-nya, bahkan kadang kehilangan rasionalitasnya,” ujar Ida, Rabu .

Ida mengatakan, kondisi tersebut terlihat dari cara masyarakat yang cenderung tak peduli akan risikonya dalam menyikapi Lebaran di tengah pandemi saat ini.Menurut dia, kondisi ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan bahaya penularan Covid-19 dan implementasi PSBB yang tidak ketat.

“Lalu bak gayung bersambut dengan kuatnya emosi ber-Lebaran. Tidak heran jika pasar bandara dan lain-lain tidak menunjukan suasana pandemi Covid-19,” ungkap Ida. Pandemi Covid-19, lanjut dia, merupakan kondisi abnormal yang kurang dipahami atau masuk nalar seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain, mereka mendapatkan infromasi yang seolah-olah menunjukan situasi sudah relatif aman.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

It’s better kehilangan esensi daripada kehilangan nyawa. Gmn si wkwkw

Sesah sih emang mengubah tradisi apalagi dalam waktu singkat

Benar. Kebahagiaan setahun sekali. Tidak lengkap tanpa baju baru.

Kalau tahun ini malah jadi sebuah kebodohan besar.....tdk bisa mengalahkan hawa nafsu 'belanja' hanya karena tameng 'kehilangan makna atau esensi'......malah lebih memilih kehilangan nyawa karena menganggap remeh Covid-19.... indonesiaterserah

kliatan bgt gaya kaya orang kaya kemampuan pas pasan wkwkwkw,,saya bgt ini,,,sedih,,,klo dulu yg nempel di badan saya juga bisa 10 juta,,yah sekarang cukup la 200 ribu aja wkwkwkwk

Total gagal paham.

:(

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Banyak Korban PHK Jadi Alasan Para Pemudik Tetap Nekat Pulang Kampung di Tengah Pandemi Covid-19Alasan utama banyak masyarakat yang masih nekat mudik di tengah pandemi Covid-19 karena menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Nekat Mudik, Belasan Ribu Kendaraan Dipaksa Putar Balik'Dari data penyekatan Operasi Ketupat Jaya 2020, kendaraan yang diputar balikkan selama 24 hari total 19.940 kendaraan,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Cerita Warga Solo yang Nekat Mudik Jalan Kaki dari JakartaSalah seorang pemudik yang dikarantina di Gedung Graha Wisata Niaga Solo mengaku pulang dari Jakarta dengan berjalan kaki. Maulana Arif Budi Satrio, warga Sudiroprajan, Solo nekat melakukan itu
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Pedagang Kaki Lima Nekat Berjualan di Tanah Abang |Republika OnlinePedagang nekat berjualan meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang masih tutup.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »