Kepala Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan ada tiga alasan utama ekonomi Inggris merosot, mulai dari harga energi hingga kondisi lapangan kerja di negara itu.
Hal yang berbeda terjadi dengan negara maju lainnya. IMF memperkirakan pertumbuhan 1,4% di Amerika Serikat pada tahun 2023, pertumbuhan 0,7% di kawasan euro, pertumbuhan 1,8% di Jepang, dan pertumbuhan 1,5% di Kanada. "Itu masih lemah menurut standar historis, tetapi faktor-faktor termasuk pembukaan kembali Covid-19 China, pasar tenaga kerja yang kuat dan konsumsi rumah tangga di AS dan adaptasi yang lebih baik dari perkiraan terhadap krisis energi di Eropa telah mencerahkan gambaran tersebut," kata IMF.
Beberapa analis pun menganggap ramalan IMF terkait Inggris sangatlah buruk dan sulit untuk dipelajari dasarnya. Ini membuat beberapa ahli ekonomi menyatakan Negeri Big Ben itu masih memiliki peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »