EMPAT pekerja menancapkan bibit padi hingga memenuhi sebidang petak sawah di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua. Pagi itu, Rabu, 5 Agustus lalu, air telah menggenangi petak-petak sawah di Wapeko. Area persawahan yang dikelola PT Parama Pangan Papua, bagian dari Medco Papua Group, itu tengah memasuki musim tanam gadu, menyambut datangnya kemarau tahun ini.
Kini pemerintah menggagas calon lumbung pangan nasional yang baru di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari Program Strategis Nasional 2020-2024. Proyek yang dirancang seluas 165 ribu hektare ini ditujukan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan karena dampak pandemi Covid-19. Pembangunannya akan mengintegrasikan pertanian, perkebunan, dan peternakan di satu kawasan.
Tanaman padi di Kurik dipanen dua kali setahun, tak seperti di Jawa yang bisa lebih banyak. Itu pun pada periode tanam kedua alias tanam gadu petani harus memompa air. Medco sengaja tak menanam jagung. Sebab, harganya terlalu murah, tak sebanding dengan biaya produksi. Apalagi perlu ongkos angkut yang mahal untuk membawanya ke pasar di Jawa.
Kawasan superluas di dataran rendah dengan stok air berlimpah ini dijadikan pusat tanaman pangan nasional. Sebanyak 20 distrik di Merauke dibagi dalam tiga zona sentra pangan. Zona I untuk komoditas padi, sorgum, dan gandum. Zona II untuk tebu, jagung, dan kedelai. Zona III untuk padi dan sagu.
Pulau Jawa padi masih mencukupi
*JELEK ITU KUTUKAN = PENIPULAH...
Bravo
*BIN LADIN TELAH DINYATAKAN PENGADILAN ARAB: *BANGKRUT!
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »